Special Thanks

Would like to say...
Thanks to Allah SWT, Orang tua, My lovely (Keylila Cheryl) dan anda semua yang luar biasa telah hadir di blog ini. Disini kita mencoba untuk saling berbagi informasi,kontribusi, dan ekspresi yang menjadi sebuah kebebasan kita dalam mengaspirasikan segala aspek dan sudut pandang normatif dan perspektif.

Page Translator

Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German Spain Italian Dutch   Visitor: 

Jumat, 12 Februari 2010

Bertengkar Secara Sehat dengan Pasangan? Gunakan Kata "Kita"

Suami istri tak selamanya hidup rukun. Bertengkar sah-sah saja, asal dilakukan secara sehat. Caranya, minimalisasikanlah penggunaan kata "saya" atau "kamu", dan perbanyaklah penggunaan kata "kita".
Sebuah penelitian yang dipublikasi di sebuah jurnal Psychology and Aging pekan ini menunjukkan, penggunaan kata "kita"  saat bertengkat asosiasinya lebih pada hal-hal positif dan menghindarkan perilaku negatif seperti main tangan dan menurunkan tingkat stress akibat pertengkaran. "Sebaliknya, penggunaan kata ganti "saya" dan "kamu"  selama bertengkar berasosiasi pada ketidakpuasan dalam perkawinan," ujar Benjamin Seider, peneliti pada University of California, Berkeley, yang memimpin penelitian itu.

Diskusi mengenai perselisihan perkawinan kadang-kadang dapat berubah menjadi interaksi yang bermusuhan, kata Seider. "Penggunaan kata "kita" dapat membantu menyetel kembali pasangan, dan membantu mereka untuk melihat diri mereka sebagai tim yang sama, bukan sebagai dua pihak yang saling berlawanan," ujarnya, seperti dikutip LiveScience. Penelitian Seider melibatkan 154 pasangan usia 50 tahun ke atas dan keduanya -- baik suami atau istri -- belum pernah menikah sebelumnya. Dalam sebuah rekaman video berdurasi 15 menit, mereka menuturkan kisah perkawinannya termasuk konflik yang pernah mereka alami.

Pada waktu yang sama, sejumlah pakar merekam denyut jantung mereka, temperatur tubuh, dan sejumlah indikator psikologis. Seider dan timnya kemudian memutar lagi hasil rekaman itu untuk melihat perilaku emosi mereka, seperti ekspresi wajah dan intonasi suara. Dari hasil pengamatan itu ditemukan, selain menemukan  kata "kita" berkaitan dengan perilaku emosional, para peneliti juga menemukan bahwa pasangan yang lebih tua menggunakan lebih banyak kata "kita". "Ini menunjukkan, pasangan yang telah bersama-sama dalam waktu lama telah mengembangkan identitas bersama yang lebih kuat dibanding mitra dari pasangan muda," ujarnya.

Sumber Berita: live science

0 komentar:

Posting Komentar

Gabung disini ya..

È